Lama saya tidak menulis kembali, setidaknya butuh banyak encourage untuk memulainya dan yang paling terlihat adalah dukungan koneksi internet. Sejujurnya bukan hal yang mudah untuk menghasilkan keputusan ini, hahaha ini menggelikan. Tetapi saya yakin ini worth it untuk dilakukan jadi saya memasrahkan ini semua kepada yang Maha Kuasa dan Maha Tahu di ketinggian sana.
Satu bulan sudah saya menyandang gelar Sarjana, bukan hal yang mudah untuk mendapatkan gelar itu. Gelar yang sebenarnya saya ragu apakah saya pantas untuk menyandangnya. Ingatan saya kembali pada awal saya mendaftar, "saya datang kesini karena ibu saya" itu yang menjadi senjata ketika berpuluh kenalan menanyakan alasan saya masuk Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Senjata itu kembali saya poles menjadi sesuatu yang lebih singkat dan cantik untuk diungkapkan "Saya nyasar", hal ini juga diamini oleh banyak teman baruku, teman kelasku, warga kelas E. Ternyata mereka punya alasan yang hampir mirip dengan kisahku. Hmmmm... ini tidak bisa terus dipertahankan alih-alih saya memulai kehidupan sebagai mahasiswa baru hati dan otakku sepakat untuk serius mencari jalan di tengah-tengah perjalanan nyasar ini. Walhasil Semester 3 menjadi awal mula pikiranku mulai berubah, sebuah hadis membukakan pikiran bodohku. Tentang
kewajiban menuntut ilmu ini dalam sebuah hadits shahih riwayat Ibnu
Majah rahimahullah ta’ala Rasullullah shallalahu’alahi wa sallam
bersabda :
سنن ابن ماجه ٢٢٠: حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ شِنْظِيرٍ
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ
فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ
أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
